Diduga Lalai Tangani Pasien, RSUD Karawang Tuai Kecaman Publik

0
IMG-20250505-WA0027

KARAWANG |TRIKUPDATE.CLIK |  Suasana di RSUD Karawang mendadak tegang setelah seorang pria bernama Edwin meluapkan emosinya di area rumah sakit. Ia menuding pihak rumah sakit lalai dan tidak manusiawi dalam menangani kondisi bayi laki-lakinya yang meninggal dunia hanya tiga jam setelah dilahirkan, Senin. 05/5/2025

 

Video Edwin yang mengamuk pun viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut, Edwin terlihat menangis dan berteriak, menyuarakan kekecewaannya terhadap pihak rumah sakit. Ia mengaku telah menantikan kehadiran sang buah hati selama lima tahun masa pernikahan.

Berita Lainnya  Pemkab Karawang dan Kejari Jalin Kerja Sama Penanganan Masalah Hukum

 

> “Saya nunggu lima tahun buat punya anak. Tapi perlakuannya seperti ini. Anak saya meninggal tiga jam setelah lahir. Di mana rasa kemanusiaan mereka?” teriak Edwin dalam video tersebut.

 

 

 

Hingga berita ini diterbitkan, pihak RSUD Karawang belum memberikan pernyataan resmi. Tidak ada klarifikasi ataupun keterangan pers yang dikeluarkan baik oleh manajemen rumah sakit maupun tenaga medis yang bertugas saat kejadian.

Berita Lainnya  Pemasyarakatan Jabar Tambah Kekuatan Baru, Kalapas Karawang Hadir di Momen Pelantikan

 

Sempat beredar pernyataan yang dikaitkan dengan Direktur RSUD Karawang, Andri S. Alam, yang menyebut insiden ini terjadi karena kesalahpahaman antara pihak rumah sakit dan keluarga pasien. Namun hingga kini, belum ada konfirmasi atau konferensi pers resmi untuk membenarkan informasi tersebut.

 

Peristiwa ini memicu kemarahan publik, terutama di media sosial. Banyak warga mendesak dilakukannya evaluasi menyeluruh terhadap sistem pelayanan dan prosedur di RSUD Karawang, khususnya dalam penanganan kasus darurat serta komunikasi dengan keluarga pasien.

Berita Lainnya  Hari Buruh 2025, Ketua IWOI Karawang Serukan Solidaritas dan Kesejahteraan Pekerja

 

Kasus ini menjadi pengingat bahwa empati, kecepatan tanggap, dan komunikasi yang baik adalah hal mendasar dalam pelayanan kesehatan publik.

Bagikan Artikel>>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *