SPMB Gantikan PPDB, Gubernur Jabar Pastikan Sistem Baru Lebih Adil dan Transparan

CIKAMPEK | TRIKUPDATE.CLIK | Suasana pagi di SMAN 1 Cikampek, Karawang, mendadak ramai pada Selasa (10/6). Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sekolah yang beralamat di Jalan Ir. Haji Juanda, Jomin Barat, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Sidak dilakukan untuk memantau langsung proses pendaftaran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026, yang resmi menggantikan sistem PPDB. Dalam kunjungannya, Gubernur Dedi menyapa langsung para orang tua siswa, melihat proses administrasi pendaftaran, sekaligus menyoroti keterbatasan daya tampung sekolah.
“Ini daya tampungnya hanya 396 siswa, padahal yang daftar bisa lebih dari 400. Tahun depan harus ditambah ruang kelasnya agar anak-anak tidak harus berebut,” ujar Dedi di hadapan kepala sekolah dan orang tua siswa.
Di hadapan para wali murid, Gubernur juga menyampaikan sejumlah aturan baru terkait kedisiplinan anak, terutama dalam hal waktu istirahat dan penggunaan gawai. Ia menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari upaya membentuk karakter dan pola hidup sehat bagi generasi muda Jawa Barat. “Jam 9 malam anak-anak harus tidur. HP-nya diserahkan ke orang tua. Setuju, Bu?” ucap Dedi kepada salah satu wali murid, yang langsung menyahut, “Setuju, Pak!”
Mulai Juni 2025, seluruh sekolah di Jawa Barat, dari jenjang PAUD hingga SMA, akan memulai kegiatan belajar pada pukul 06.30 WIB. Gubernur menyebutkan bahwa kebijakan ini diterapkan sebagai solusi untuk menghindari kemacetan dan cuaca panas yang semakin ekstrem, khususnya di daerah padat seperti Bandung Raya dan Cikampek. “Kalau sekolah mulai jam sembilan, bayangkan panas dan macetnya seperti apa. Mulai lebih pagi itu lebih baik, lebih disiplin, dan anak-anak bisa lebih fokus belajar,” tegasnya.
Tahun ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat secara resmi mengganti sistem PPDB dengan SPMB, yang dinilai lebih transparan dan inklusif. SPMB terdiri dari empat jalur seleksi utama, yakni: domisili berdasarkan jarak tempat tinggal ke sekolah, afirmasi untuk siswa dari keluarga tidak mampu atau berkebutuhan khusus dengan kuota hingga 30%, jalur prestasi baik akademik maupun non-akademik, serta jalur mutasi bagi anak-anak dari orang tua yang berpindah tugas. Pendaftaran dibuka dari 10 hingga 16 Juni 2025, dengan pengumuman hasil seleksi tahap pertama pada 19 Juni, dan proses daftar ulang dijadwalkan pada 20–23 Juni 2025.
Kepala SMAN 1 Cikampek, H. Agus Setiawan, mengaku bangga dan mengapresiasi kedatangan Gubernur Jawa Barat ke sekolahnya. Ia menyebut kehadiran Dedi Mulyadi sebagai bentuk nyata kepedulian pemimpin terhadap dunia pendidikan. “Saya sangat berterima kasih sekali atas kunjungan beliau, Pak Gubernur, Bapak Aing Dedi Mulyadi, yang begitu care dan perhatian terhadap dunia pendidikan. Mudah-mudahan dengan kepemimpinan beliau, pendidikan di Karawang bisa lebih maju, dan sarana-prasarana yang masih kurang bisa segera dilengkapi. Beliau bisa menjadi bapak bagi seluruh warga Jawa Barat, khususnya dalam bidang pendidikan. Sehat terus Pak Gubernur, panjang umur, semangat terus,” ujar Agus.
Ia juga berharap sistem SPMB dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan teknis. “Kami berharap dalam proses penerimaan siswa baru ini tidak ada kendala. Meskipun hari pertama sempat ada gangguan pada server dan laman pendaftaran, mudah-mudahan di hari-hari berikutnya web dan sistemnya bisa lebih lancar, sehingga semua calon siswa bisa mendaftar dengan mudah ke sekolah tujuan,” tambahnya.
Di akhir kunjungannya, Gubernur Dedi menekankan pentingnya sinergi antara sekolah dan orang tua dalam membentuk kedisiplinan dan karakter anak. Ia menegaskan bahwa pendidikan tidak hanya soal akses dan fasilitas, tetapi juga soal nilai dan tanggung jawab. “Sekolah harus inklusif, tapi juga disiplin. Anak-anak harus tahu jam tidur, waktu belajar, dan kapan boleh menggunakan HP. Semua ini bukan untuk membatasi, tapi untuk membentuk karakter,” pungkasnya.
Langkah Gubernur Dedi dalam melakukan sidak ini menjadi bagian dari strategi besar Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk membenahi sistem pendidikan secara menyeluruh, dari proses penerimaan siswa baru, perluasan kapasitas sekolah, hingga pembentukan karakter siswa. Dengan penerapan SPMB yang lebih adil dan waktu belajar yang lebih teratur, diharapkan kualitas pendidikan dan keseimbangan hidup pelajar di Jawa Barat terus meningkat dari tahun ke tahun.